
HONDA138 Kalau kamu pernah main ke Jakarta, pasti pernah lihat patung yang berdiri gagah dengan dua sosok manusia melambaikan tangan di Bundaran HI. Itulah Patung Selamat Datang, salah satu monumen bersejarah sekaligus ikon Jakarta yang sampai sekarang masih jadi pusat perhatian.
Patung ini kelihatannya sederhana: sepasang pria dan wanita berdiri sambil melambaikan tangan, seolah menyapa semua orang yang datang. Tapi kalau kita gali lebih dalam, ternyata ada banyak cerita sejarah, makna, dan filosofi yang bikin patung ini istimewa. Jadi, mari kita bahas bareng-bareng dengan gaya santai biar gampang dipahami.
Sejarah Singkat Patung Selamat Datang
Patung ini dibuat sekitar tahun 1962, pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. Waktu itu, Indonesia sedang sibuk mempersiapkan diri sebagai tuan rumah Asian Games IV. Soekarno, yang memang punya selera tinggi dalam hal arsitektur dan seni, ingin Jakarta tampil sebagai kota modern yang siap menyambut tamu dari berbagai negara.
Nah, dari situlah ide membuat patung penyambut datang. Soekarno menunjuk Edhi Sunarso, seorang pematung ternama asal Yogyakarta, untuk mewujudkan gagasan tersebut. Hasilnya adalah patung sepasang pemuda-pemudi yang melambaikan tangan, berdiri anggun di tengah Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Makna di Balik Patung
Kalau dilihat sekilas, patung ini memang kelihatan simpel. Tapi setiap detail punya makna.
- Sosok laki-laki dan perempuan menggambarkan keramahan bangsa Indonesia dalam menyambut tamu.
- Lambaian tangan jadi simbol ucapan selamat datang untuk siapa pun yang datang ke Jakarta, baik wisatawan lokal maupun mancanegara.
- Bunga di tangan perempuan melambangkan keindahan dan keramahan khas Indonesia.
- Lokasinya di Bundaran HI, yang dulu jadi pintu masuk utama Jakarta dari Bandara Kemayoran, bikin patung ini seolah benar-benar jadi penyambut tamu pertama.
Dengan kata lain, Patung Selamat Datang adalah wajah ramah Indonesia di mata dunia.
Arsitektur dan Ukuran Patung
Biarpun terlihat sederhana, patung ini punya ukuran yang cukup besar. Tingginya sekitar 5 meter untuk patungnya sendiri, ditambah dengan penopang setinggi 10 meter, sehingga totalnya sekitar 15 meter.
Patung ini terbuat dari perunggu, dengan struktur besi baja di dalamnya. Posisi patung yang berdiri di atas kolam Bundaran HI bikin kesannya makin megah, apalagi kalau malam hari saat lampu-lampu kota menyala.
Peran Bung Karno dan Seniman Edhi Sunarso
Bung Karno dikenal sebagai presiden yang cinta seni. Hampir semua monumen ikonik di Jakarta, mulai dari Monas, Patung Dirgantara (Patung Pancoran), hingga Patung Selamat Datang, lahir dari gagasan beliau.
Untuk Patung Selamat Datang, Bung Karno memberikan arahan langsung kepada Edhi Sunarso. Katanya, patung ini harus sederhana, tapi penuh makna. Edhi Sunarso pun menuangkan idenya dengan gaya realistis: pemuda-pemudi Indonesia yang menyambut dengan tulus.
Proses pembuatannya dikerjakan dengan penuh semangat, karena waktu itu Indonesia ingin benar-benar tampil percaya diri di mata dunia. Dan hasilnya, patung ini sukses jadi ikon yang masih kita lihat sampai sekarang.
Patung Selamat Datang di Era Modern
Setelah lebih dari 60 tahun berdiri, Patung Selamat Datang masih jadi salah satu landmark utama Jakarta. Setiap kali ada event besar—entah itu Asian Games, SEA Games, parade budaya, sampai konvoi juara sepak bola—Bundaran HI selalu jadi pusat keramaian. Dan tentu saja, Patung Selamat Datang jadi saksi bisu semua momen itu.
Bahkan di era modern, patung ini sering jadi latar foto para turis. Kalau kamu jalan-jalan sore di sekitar Bundaran HI, pasti banyak orang yang sengaja berhenti buat selfie dengan patung ini di belakangnya.
Selain itu, Bundaran HI juga jadi salah satu lokasi favorit untuk car free day setiap hari Minggu. Jadi, kalau mau menikmati suasana santai, olahraga pagi, sambil menikmati pemandangan patung, ini adalah waktu yang pas.
Patung Selamat Datang dan Identitas Jakarta
Bisa dibilang, Patung Selamat Datang adalah salah satu ikon paling kuat yang melekat pada identitas Jakarta. Sama halnya dengan Monas, patung ini sudah jadi simbol kota.
Bedanya, kalau Monas melambangkan perjuangan bangsa, Patung Selamat Datang melambangkan keramahan. Dua-duanya sama pentingnya, dan sama-sama jadi saksi perjalanan panjang Jakarta.
Fakta Unik Patung Selamat Datang
Biar makin seru, yuk kita intip beberapa fakta unik tentang patung ini:
- Awalnya untuk Asian Games IV (1962) – Jadi bukan semata patung hiasan, tapi punya tujuan diplomatik: menyambut tamu mancanegara.
- Dikerjakan dalam waktu singkat – Karena mengejar persiapan Asian Games, patung ini selesai dalam waktu beberapa bulan saja.
- Pernah jadi ikon uang kertas – Pada tahun 1960-an, gambar Patung Selamat Datang pernah muncul di uang kertas rupiah.
- Spot favorit demonstrasi – Karena letaknya strategis, Bundaran HI sering jadi titik kumpul demonstrasi besar. Patung ini pun ikut jadi saksi berbagai peristiwa politik.
- Dikelilingi gedung modern – Di sekitarnya ada Hotel Indonesia Kempinski, Plaza Indonesia, dan Grand Indonesia. Jadi patung ini seolah menghubungkan masa lalu dengan masa kini.
Menikmati Patung Selamat Datang Hari Ini
Kalau kamu pengen lihat Patung Selamat Datang, caranya gampang banget. Tinggal datang ke Bundaran HI, pusatnya Jakarta. Dari situ, kamu bisa jalan kaki ke berbagai pusat perbelanjaan, kafe, atau sekadar nongkrong di trotoar sambil foto-foto.
Waktu terbaik untuk menikmati patung ini adalah sore menjelang malam, saat lampu-lampu kota mulai menyala. Air mancur Bundaran HI yang menari dengan cahaya lampu bikin suasananya romantis banget.
Kalau mau lebih seru, datanglah pas car free day di hari Minggu. Kamu bisa jogging, bersepeda, atau sekadar jalan santai sambil melihat patung dari dekat. Dijamin vibes-nya beda dengan hari biasa yang ramai kendaraan.
Penutup
Patung Selamat Datang bukan sekadar patung biasa. Ia adalah simbol keramahan Indonesia, wajah ramah Jakarta, dan saksi bisu perjalanan kota dari masa ke masa. Dibangun untuk menyambut tamu Asian Games, kini patung ini tetap berdiri gagah menyapa semua orang yang datang ke ibu kota.
Setiap kali kita lewat Bundaran HI, mungkin kita cuma melirik sebentar. Tapi kalau tahu ceritanya, kita jadi sadar bahwa patung ini punya makna besar: menyambut, mengajak, dan mengingatkan kita bahwa Jakarta bukan hanya kota modern, tapi juga kota yang ramah dan penuh sejarah.
Jadi, kalau lain kali kamu main ke Jakarta, sempatkanlah berhenti sejenak di Bundaran HI. Ambil foto dengan Patung Selamat Datang di belakangmu, dan rasakan sendiri bagaimana monumen ini menyimpan semangat sambutan yang hangat dari masa lalu hingga sekarang.