HONDA138 : Di berbagai belahan dunia, patung-patung raksasa sering dibangun sebagai bentuk penghormatan, baik kepada tokoh sejarah, pahlawan nasional, maupun figur spiritual. Asia, dengan keberagaman budaya dan agamanya, memiliki banyak monumen megah yang mencerminkan iman dan nilai luhur. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah Mother of All Asia – Tower of Peace, sebuah patung Bunda Maria raksasa yang berdiri megah di Batangas, Filipina. Monumen ini bukan hanya sekadar ikon religius, tetapi juga simbol persatuan, perdamaian, dan identitas spiritual bagi masyarakat Asia.

Sejarah dan Latar Belakang Pembangunan
Gagasan membangun monumen ini lahir pada awal tahun 2000-an sebagai bagian dari proyek Montemaria Pilgrimage Center, sebuah pusat ziarah Katolik di Batangas, Filipina. Lokasinya dipilih karena menghadap langsung ke Laut Verde Island Passage, salah satu jalur laut paling indah dan bersejarah di negara tersebut.
Patung ini dirancang untuk menghormati Bunda Maria, yang dalam tradisi Katolik dikenal sebagai simbol kasih sayang, perlindungan, dan kedamaian. Nama lengkapnya, Mother of All Asia – Tower of Peace, mencerminkan dua pesan utama: peran Maria sebagai ibu spiritual bagi seluruh umat Asia dan pentingnya perdamaian di tengah keberagaman benua ini.
Pembangunan patung dimulai pada tahun 2014 dan memakan waktu beberapa tahun untuk diselesaikan. Hingga kini, monumen ini terus berkembang sebagai pusat ziarah dan destinasi wisata rohani.
Ukuran dan Keagungan Monumen
Salah satu hal paling mengagumkan dari Mother of All Asia adalah ukurannya. Patung ini menjulang dengan ketinggian sekitar 98 meter, menjadikannya salah satu patung Bunda Maria tertinggi di dunia. Bahkan, jika dihitung bersama pondasinya, total tinggi mencapai lebih dari 100 meter.
Sebagai perbandingan:
- Patung Liberty di New York tingginya sekitar 93 meter (termasuk pedestal).
- Patung Kristus Penebus (Christ the Redeemer) di Brasil hanya 38 meter.
Dengan demikian, Mother of All Asia termasuk ke dalam jajaran patung religius terbesar di dunia, sejajar dengan patung-patung monumental di Asia seperti Patung Buddha Spring Temple di Tiongkok dan Patung Garuda Wisnu Kencana di Indonesia.
Arsitektur dan Desain
Monumen ini bukan hanya sekadar patung, melainkan juga sebuah bangunan multi-fungsi. Bagian dalam patung dirancang sebagai menara dengan berbagai lantai yang bisa digunakan untuk aktivitas religius maupun publik. Beberapa fasilitas yang ada di dalamnya antara lain:
- Kapel dan ruang doa di beberapa lantai, yang memungkinkan peziarah beribadah langsung di dalam patung.
- Ruang pameran yang menampilkan sejarah, ikonografi, dan devosi kepada Bunda Maria di berbagai negara Asia.
- Ruang konferensi dan pertemuan untuk acara rohani, seminar, maupun kegiatan lintas iman.
- Dek observasi yang menawarkan pemandangan spektakuler ke arah Laut Verde dan kota Batangas.
Desain luar patung memperlihatkan figur Bunda Maria yang berdiri tegak, mengenakan jubah panjang, dengan wajah penuh kelembutan. Ekspresi wajahnya mencerminkan kasih seorang ibu, seolah memeluk seluruh umat manusia.
Makna Spiritual dan Filosofis
1. Bunda Maria sebagai Ibu Asia
Sebutan “Mother of All Asia” menekankan peran Maria sebagai simbol pemersatu di benua dengan populasi terbesar di dunia ini. Meski Asia dipenuhi beragam agama, monumen ini ingin menekankan pesan universal tentang kasih sayang seorang ibu yang tidak membeda-bedakan.
2. Tower of Peace
Tambahan nama “Menara Perdamaian” menggarisbawahi misi monumen ini sebagai pengingat bahwa perdamaian adalah kebutuhan mendasar umat manusia. Filipina sendiri pernah mengalami konflik sosial dan politik, sehingga monumen ini diharapkan menjadi inspirasi perdamaian bagi seluruh Asia.
3. Kasih Universal
Ekspresi lembut Bunda Maria dalam patung ini melambangkan cinta yang melampaui batas etnis, bahasa, dan budaya. Inilah sebabnya mengapa banyak umat Katolik dari berbagai negara Asia datang berziarah ke sini.
Peran sebagai Pusat Ziarah
Mother of All Asia bukan hanya monumen monumental, tetapi juga situs ziarah internasional. Setiap tahun, ribuan peziarah datang dari berbagai penjuru Filipina dan negara tetangga untuk berdoa dan mengikuti misa di Montemaria Pilgrimage Center.
Tempat ini sering dijadikan tujuan ziarah rohani terutama pada hari-hari besar Katolik seperti:
- Paskah
- Hari Raya Maria
- Natal
- Hari-hari doa untuk perdamaian dunia
Selain itu, keberadaan kapel dan ruang doa di dalam patung memungkinkan umat beragama merasakan pengalaman spiritual yang unik—berdoa langsung di dalam figur Bunda Maria raksasa.
Dampak Pariwisata
Selain menjadi tempat religius, Mother of All Asia juga berperan penting dalam sektor pariwisata Filipina. Lokasinya yang strategis, dengan pemandangan laut dan bukit, menjadikannya destinasi populer bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Beberapa daya tarik pariwisatanya meliputi:
- Pemandangan spektakuler: dari dek observasi, pengunjung dapat melihat lanskap Batangas dan Laut Verde yang indah.
- Wisata religi: menarik wisatawan yang tertarik dengan arsitektur religius.
- Acara budaya: kadang dijadikan tempat festival rohani dan kegiatan lintas budaya.
Dengan ukurannya yang monumental, patung ini juga menjadi landmark baru yang memperkuat identitas Batangas sebagai destinasi wisata religius dunia.
Simbol Kebanggaan Nasional
Bagi Filipina, Mother of All Asia adalah kebanggaan nasional. Negara ini memang dikenal sebagai salah satu negara dengan populasi Katolik terbesar di dunia. Oleh karena itu, keberadaan patung ini mempertegas identitas religius Filipina di mata internasional.
Monumen ini sekaligus memperlihatkan kemampuan bangsa Filipina dalam menghadirkan karya arsitektur raksasa dengan makna mendalam. Sama halnya dengan Borobudur bagi Indonesia atau Taj Mahal bagi India, Mother of All Asia menjadi ikon warisan budaya sekaligus destinasi global.
Tantangan dan Harapan
Membangun monumen sebesar ini tentu bukan tanpa tantangan. Dari segi pendanaan, desain, hingga perawatan, semuanya membutuhkan dukungan besar. Namun, semangat religius masyarakat Filipina menjadikannya nyata.
Ke depan, harapannya Mother of All Asia tidak hanya menjadi monumen fisik, tetapi juga pusat kegiatan lintas budaya dan lintas agama. Dengan demikian, pesan perdamaian dan kasih sayang yang diusung monumen ini dapat benar-benar terwujud di tengah masyarakat Asia yang majemuk.
Penutup
Monumen Mother of All Asia – Tower of Peace adalah lebih dari sekadar patung raksasa Bunda Maria. Ia adalah simbol iman, cinta kasih, perdamaian, sekaligus kebanggaan budaya Asia. Berdiri setinggi hampir 100 meter di Batangas, Filipina, monumen ini mengingatkan kita bahwa nilai universal seperti kasih, pengorbanan, dan persatuan adalah hal yang menyatukan manusia melampaui batas-batas geografis maupun agama.
Sebagai destinasi ziarah dan wisata, Mother of All Asia tidak hanya memperkuat identitas religius Filipina, tetapi juga memberikan inspirasi bagi masyarakat Asia untuk terus menjaga kedamaian dan persaudaraan. Dengan wajah lembut Bunda Maria yang memandang ke samudera luas, monumen ini seakan berkata: “Damailah, Asia. Bersatulah dalam kasih.”